Namanya sederhana saja: Surip. Namun, prestasinya tak sesederhana itu. Pecatur kelahiran Solo ini kerap meraih juara dalam berbagai turnamen catur di Bali. Pada 2012 ia mewakili Bali dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII di Pekan Baru, Riau. Tahun 2015 Surip menjadi Juara 1 Kejuaraan Catur Cepat Bali TV yang diikuti oleh pecatur non master Bali dan NTB. Ia juga meraih Medali Perak pada Kejuaraan Catur Beregu Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Bali 2015 mewakili Kabupaten Gianyar, Juara 3 Lomba Catur Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi 2015, Juara 2 Kejuaraan Catur Ijo Gading Cup, Jembrana 2016, Juara 1 Puputan Chess Community, Denpasar, 2016, Medali Emas Porprov Bali 2017 untuk kategori Beregu Standard dan Mix Standar mewakili Kabupaten Badung.
Sejak 2010 Surip mantap menapakkan kaki sebagai pelatih bagi pemain-pemain junior. Murid-muridnya tersebar di beberapa kabupaten di Bali antara lain Jembrana, Singaraja, Tabanan, Badung, dan Denpasar. Dari semua muridnya, sebagian besar berdomisili di Kota Denpasar. Karena Surip sendiri berdomisili di Negara, Kabupaten Jembrana, maka setiap pekan dengan mengendarai sepeda motor dia mendatangi satu persatu muridnya yang berjarak lebih dari 100 kilometer dari kediamannya. Karena kecintaannya yang begitu dalam pada olahraga Catur, jarak sejauh itu tak membuatnya gentar. Selama bertahun-tahun jarak itu ia tempuh tanpa keluh. Dengan riang ia sambangi setiap murid yang berlatih privat padanya.
Mulanya sulit bagi Surip untuk meyakinkan para orangtua bahwa dirinya mampu mengarahkan putra-putri mereka menjadi atlet-atlet catur junior yang tangguh. Sebagai seorang pecatur yang baru terjun dalam dunia kepelatihan, ia harus mempunyai sesuatu yang mampu membuat para orangtua yakin bahwa putra-putri mereka berada di tangan yang tepat. Namun, berbekal kenyataan bahwa dirinya adalah seorang atlet PON yang mewakili Bali, beberapa orangtua pun mampu ia yakinkan.
“Begitu mereka percaya, saya berupaya keras untuk membuktikan bahwa saya memang pelatih yang dapat diandalkan,” ucap Surip dengan nada tegas.
Gaya bicara Surip memang selalu tegas. Itu, menurut kawan-kawan pecatur yang dekat dengannya, menunjukkan pembawaannya yang lurus, sederhana, dan apa adanya.
Setelah beberapa belas bulan berlalu, terbuktilah apa yang Surip yakinkan kepada para orangtua. Murid-muridnya mulai tampak menonjol dalam berbagai turnamen catur baik tingkat kabupaten maupun provinsi, bahkan tingkat nasional. Namun karena ia tidak memiliki catatan atau semacam surat administrasi yang menunjukkan bahwa dirinya adalah pelatih dari anak-anak cemerlang itu, atas bujukan pihak-pihak tertentu beberapa atlet junior meninggalkannya. Yang lebih pahit, mereka bahkan tak mengakui kepelatihannya.
Tapi Surip tak surut langkah. Dengan tekun ia terus menggebleng murid-muridnya yang masih setia belajar padanya. Dengan telaten ia tuntun para murid yang sebagian besar masih berusia sangat belia itu. Hasilnya, cukup manis. Murid-muridnya meraih prestasi gilang-gemilang di berbagai turnamen (lihat tabel di bawah).
Metode Kepelatihan
Di Bali, metode kepelatihan Surip tergolong unik. Pembelajaran dia awali dari penyelesaian (Ending Game), Pertengahan (Middle Game), baru Pembukaan (Opening). Metode itu ia temukan dengan mempelajari berbagai metode kepelatihan dari berbagai sumber di seluruh dunia yang ia peroleh dari buku mau pun dari sumber lain. Semua metode itu ia ramu sesuai dengan kondisi di Bali. Dasar pertimbangan utamanya adalah membuat materi pelajaran yang hebat tetapi mudah dicerna oleh pecatur pemula yang sebagian besar masih kanak-kanak.
Selain itu, jadwal para murid yang padat dengan kegiatan di sekolah membuat pertemuan dengannya hanya dapat dilakukan sekali dalam sepekan, membuat Surip harus memeras otak untuk menemukan metode khusus sehingga pelajaran berat menjadi mudah dan cepat dimengerti. Ia pun menemukan cara penulisan notasi sendiri yang memudahkan para muridnya mengikuti setiap pelajaran yang diberikannya. Tidak seperti lazimnya pencatatan notasi yang berurut ke bawah dan setiap satu langkah hanya dipisahkan oleh spasi atau tanda strip, Surip menuliskan notasi dalam tabel dua baris dengan jumlah kolom yang disesuaikan sesuai dengan jumlah langkah yang ada.
Tentang potensi, menurut Surip banyak anak-anak di Bali yang memiliki bakat luar biasa dalam olahraga catur. Namun sebagian besar dari mereka tidak menemukan pelatih yang tepat sehingga potensinya mandek bahkan terbengkalai tanpa sempat meraih satu gelar kejuaraan pun.
“Bakat alam yang bagus jika tidak diasah dengan baik, akan memudar dan mati,” papar Surip yang enggan menangani pecatur yunior yang sedang ditangani oleh pelatih lain. Alasannya, ia tak ingin terjadi tumpang tindih kepelatihan yang akan membingungkan si anak didik.
Kalau sekali waktu ada pecatur Yunior datang padanya, Surip selalu memastikan terlebih dulu apakah anak itu sudah ditangani oleh pelatih lain atau belum. Jika sudah, ia mensyaratkan agar ada masa tenggang sedikitnya tiga bulan. Seteleh itu, baru dia mau menanganinya.
“Ini saya lakukan agar saya tidak dicap menyerobot murid dari teman pelatih lain,” terangnya.
Surip juga tidak mau menangani pecatur yunior yang menurutnya tak punya bakat dan minat yang kuat meskipun orangtuanya bersedia membayar mahal untuk itu. Surip akan mengatakan secara terus terang kepada orangtua agar si anak disalurkan ke kegiatan lain yang sesuai dengan minat dan bakat si anak agar tenaga, waktu, dan dana yang dikeluarkan benar-benar tepat sasaran.
Nomor Kontak Surip: 087758494168, 085231646331
Berikut ini para pecatur yunior yang pernah dan masih tetap menjadi murid Surip:
Kontak Surip: 087758494168, 085231646331
Nomor Kontak Surip: 087758494168, 085231646331
Sejak 2010 Surip mantap menapakkan kaki sebagai pelatih bagi pemain-pemain junior. Murid-muridnya tersebar di beberapa kabupaten di Bali antara lain Jembrana, Singaraja, Tabanan, Badung, dan Denpasar. Dari semua muridnya, sebagian besar berdomisili di Kota Denpasar. Karena Surip sendiri berdomisili di Negara, Kabupaten Jembrana, maka setiap pekan dengan mengendarai sepeda motor dia mendatangi satu persatu muridnya yang berjarak lebih dari 100 kilometer dari kediamannya. Karena kecintaannya yang begitu dalam pada olahraga Catur, jarak sejauh itu tak membuatnya gentar. Selama bertahun-tahun jarak itu ia tempuh tanpa keluh. Dengan riang ia sambangi setiap murid yang berlatih privat padanya.
Mulanya sulit bagi Surip untuk meyakinkan para orangtua bahwa dirinya mampu mengarahkan putra-putri mereka menjadi atlet-atlet catur junior yang tangguh. Sebagai seorang pecatur yang baru terjun dalam dunia kepelatihan, ia harus mempunyai sesuatu yang mampu membuat para orangtua yakin bahwa putra-putri mereka berada di tangan yang tepat. Namun, berbekal kenyataan bahwa dirinya adalah seorang atlet PON yang mewakili Bali, beberapa orangtua pun mampu ia yakinkan.
“Begitu mereka percaya, saya berupaya keras untuk membuktikan bahwa saya memang pelatih yang dapat diandalkan,” ucap Surip dengan nada tegas.
Gaya bicara Surip memang selalu tegas. Itu, menurut kawan-kawan pecatur yang dekat dengannya, menunjukkan pembawaannya yang lurus, sederhana, dan apa adanya.
Setelah beberapa belas bulan berlalu, terbuktilah apa yang Surip yakinkan kepada para orangtua. Murid-muridnya mulai tampak menonjol dalam berbagai turnamen catur baik tingkat kabupaten maupun provinsi, bahkan tingkat nasional. Namun karena ia tidak memiliki catatan atau semacam surat administrasi yang menunjukkan bahwa dirinya adalah pelatih dari anak-anak cemerlang itu, atas bujukan pihak-pihak tertentu beberapa atlet junior meninggalkannya. Yang lebih pahit, mereka bahkan tak mengakui kepelatihannya.
Tapi Surip tak surut langkah. Dengan tekun ia terus menggebleng murid-muridnya yang masih setia belajar padanya. Dengan telaten ia tuntun para murid yang sebagian besar masih berusia sangat belia itu. Hasilnya, cukup manis. Murid-muridnya meraih prestasi gilang-gemilang di berbagai turnamen (lihat tabel di bawah).
Metode Kepelatihan
Di Bali, metode kepelatihan Surip tergolong unik. Pembelajaran dia awali dari penyelesaian (Ending Game), Pertengahan (Middle Game), baru Pembukaan (Opening). Metode itu ia temukan dengan mempelajari berbagai metode kepelatihan dari berbagai sumber di seluruh dunia yang ia peroleh dari buku mau pun dari sumber lain. Semua metode itu ia ramu sesuai dengan kondisi di Bali. Dasar pertimbangan utamanya adalah membuat materi pelajaran yang hebat tetapi mudah dicerna oleh pecatur pemula yang sebagian besar masih kanak-kanak.
Selain itu, jadwal para murid yang padat dengan kegiatan di sekolah membuat pertemuan dengannya hanya dapat dilakukan sekali dalam sepekan, membuat Surip harus memeras otak untuk menemukan metode khusus sehingga pelajaran berat menjadi mudah dan cepat dimengerti. Ia pun menemukan cara penulisan notasi sendiri yang memudahkan para muridnya mengikuti setiap pelajaran yang diberikannya. Tidak seperti lazimnya pencatatan notasi yang berurut ke bawah dan setiap satu langkah hanya dipisahkan oleh spasi atau tanda strip, Surip menuliskan notasi dalam tabel dua baris dengan jumlah kolom yang disesuaikan sesuai dengan jumlah langkah yang ada.
Tentang potensi, menurut Surip banyak anak-anak di Bali yang memiliki bakat luar biasa dalam olahraga catur. Namun sebagian besar dari mereka tidak menemukan pelatih yang tepat sehingga potensinya mandek bahkan terbengkalai tanpa sempat meraih satu gelar kejuaraan pun.
“Bakat alam yang bagus jika tidak diasah dengan baik, akan memudar dan mati,” papar Surip yang enggan menangani pecatur yunior yang sedang ditangani oleh pelatih lain. Alasannya, ia tak ingin terjadi tumpang tindih kepelatihan yang akan membingungkan si anak didik.
Kalau sekali waktu ada pecatur Yunior datang padanya, Surip selalu memastikan terlebih dulu apakah anak itu sudah ditangani oleh pelatih lain atau belum. Jika sudah, ia mensyaratkan agar ada masa tenggang sedikitnya tiga bulan. Seteleh itu, baru dia mau menanganinya.
“Ini saya lakukan agar saya tidak dicap menyerobot murid dari teman pelatih lain,” terangnya.
Surip juga tidak mau menangani pecatur yunior yang menurutnya tak punya bakat dan minat yang kuat meskipun orangtuanya bersedia membayar mahal untuk itu. Surip akan mengatakan secara terus terang kepada orangtua agar si anak disalurkan ke kegiatan lain yang sesuai dengan minat dan bakat si anak agar tenaga, waktu, dan dana yang dikeluarkan benar-benar tepat sasaran.
Nomor Kontak Surip: 087758494168, 085231646331
Berikut ini para pecatur yunior yang pernah dan masih tetap menjadi murid Surip:
| Nama | Kabupaten/ Kota |
Mulai dilatih Surip |
Prestasi |
| Gracelia Paramesthi Samekto (Gecy) Lahir: 18 Mei 2002 |
Badung | 2010 |
|
| Gregorio Narendra (Rendra) Lahir: 23 Januari 2003 |
Denpasar | 2010 |
|
| Fabian Glen Mariano Lahir: 10 Mei 2007 | 2013 |
| |
| Andre Silvester Laoh Lahir : 2002 |
Denpasar | 2013 |
|
| A.A.Gede Sembah Ning Hanata (Gung De) Lahir : 8 Oktober 2004 |
Denpasar | 2013 |
|
| Nonia Andyk Wulandari Lahir : 2003 |
Jembrana (Gilimanuk) | 2010 |
|
| Junia Andyk Damayanti Lahir : 1999 |
Jembrana (Gilimanuk) | 2010 |
|
| Ananda Ayu Permata Lahir : 1998 |
Jembrana (Melaya) | 2010 |
|
Kontak Surip: 087758494168, 085231646331
![]() |
| SURIP (berkemeja tenun ikat merah hati) bertanding di Meja 7 dalam salah satu partai saat mewakili Bali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Pekanbaru, Riau, 2012. |
![]() |
| SURIP (paling kiri) menjelang partai menghadapi sesama atlet catur Bali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Pekanbaru, Riau, 2012. |
![]() |
| Andre (berjaket merah) menerima trofi sebagai Juara 3 Yunior Kelompok E Kejuaraan Daerah Catur Bali 2014 |
![]() |
| A.A.G Sembah Ning Hanata (Gung De) dengan trofi Juara III Kejurda Catur Provinsi Bali 2015 di Klungkung |
![]() | |
| Gung De saat menerima trofi dan piagam sebagai Juara III Yunior E Putra Kejurda Catur Provinsi Bali 2015 di Klungkung |
![]() |
| Rendra sebagai Juara Fair Play Olympiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Cabang Catur Tingkat Nasional di Balikpapan 2013 |
![]() |
| Rendra sebagai Juara II Olympiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Cabang Catur Tingkat Provinsi Bali 2014 |
![]() |
| Rendra (berjaket hitam) dan Fabian (berkaos Percasi) saat menerima beasiswa dari KONI Denpasar. |
| Rendra dan Andre dengan trofinya masing-masing di Kejurda Catur Provinsi Bali 2015 |
Nomor Kontak Surip: 087758494168, 085231646331













The Star Casino - Mapyro
ReplyDeleteThe 서울특별 출장마사지 Star Casino in Sydney offers great casino entertainment, 전주 출장안마 a 익산 출장샵 wide range of 목포 출장샵 activities and a wide variety of gaming markets. The venue is situated in Rating: 2.6 · 안산 출장마사지 10 votes